Ole Gunnar Solskjaer bukan satu-satunya yang merasa bahwa keputusan membawa Cristiano Ronaldo kembali ke Manchester United mungkin tidak sesuai dengan strategi pembangunan jangka panjang klub.
Mantan manajer klub, yang juga memiliki pengalaman dengan Ronaldo di masa lalu, baru-baru ini memberikan pandangannya yang menarik tentang kepulangan bintang Portugal tersebut.
“Itu adalah keputusan yang sangat sulit untuk ditolak dan saya merasa kami harus mengambilnya, namun ternyata salah.” kata Solskjaer.
“Rasanya sangat tepat ketika dia menandatangani kontrak dan para penggemar merasakan hal itu pada pertandingan Newcastle ketika Old Trafford sedang berguncang.”
“Dia masih menjadi salah satu pencetak gol terbaik di dunia, dia terlihat kuat.” tambah Solskjaer.
Ronaldo bergabung dengan United untuk kedua kalinya pada usia 35 tahun pada musim panas 2021. Akan tetapi ia harus meninggalkan klub pada musim dingin 2023.
Solskjær menjadi manajer United mulai 19 Desember 2018 hingga 21 November 2021, setelah didepak oleh klub.
Erik ten Hag, pengganti Solskjaer setelah penunjukan sementara Ralf Rangnick, mengalami awal musim yang sulit, karena United telah kalah tiga kali dari lima pertandingan pembukaan mereka.
“Saya tahu apa yang dia alami. Itu pekerjaan impian, tapi sulit. Anda berhadapan dengan manusia dengan segala permasalahan dan latar belakangnya – ini bukanlah simulasi komputer.” kata Solskjaer.
“Namun sebagian besar adalah profesional baik yang ingin bekerja dengan baik. Beberapa orang memikirkan nomor satu terlebih dahulu, sebagian besar memikirkan klub.” imbuhnya.
United telah kalah tiga kali dari lima pertandingan pembukaan Liga Premier mereka dan menghadapi Bayern Munich pada Rabu malam dalam laga awal Liga Champions mereka.
Solskjaer belum pernah memenangkan trofi pun sebagai pelatih di United meski sukses final Liga Europa 2021 ketika mereka kalah dari Villarreal melalui adu penalti.
Saat ini, Solskjaer dijadikan sebagai pengamat teknis UEFA. Ia sempat menolak tawaran pekerjaan sebagai manajer sepakbola wanita Norwegia.
“Peran saya di UEFA berarti menonton pertandingan Liga Champions secara langsung.” kata Solskjaer.
“Saya bisa mengamati tim dari sudut pandang yang berbeda dibandingkan dengan seorang manajer: menganalisa mereka, memecahkan masalah, melihat bagaimana kedua tim akan mencoba untuk menyakiti satu sama lain.” tambah Solskjaer.
