Rider Suzuki Ecstar Andrea Iannone tampil cukup mengesankan di musim 2018 ini. Sebelumnya, rider asal Italia itu harus berjuang keras untuk meraih podium sejak pindah ke tim Suzuki dari Ducati.
Meski tampil cukup baik, Iannone sempat mengeluarkan pertanyaan mengapa pabrikan Jepang tersebut relah berpisah dengannya dan menggantikan dengan Joan Mir untuk musim 2019.
Setelah finis di tempat kedua di MotoGP Australia dua minggu lalu, Iannone menekankan apa yang dia rasakan sebagai kontribusi pribadinya untuk penampilan Suzuki yang jauh lebih baik selama musim ini.
Menjawab pertanyaan Iannone, bos tim Suzuki MotoGP Davide Brivio mengungkapkan mengapa tim tidak tertarik untuk memperpanjang kontrak rider berusia 29 tahun tersebut di musim depan.
Setelah finis di tempat kedua di MotoGP Australia dua minggu lalu, Iannone meyakinkan apa yang dia rasakan sebagai kontribusi pribadinya untuk bentuk Suzuki yang jauh lebih baik selama ini.
Ketika ditanya tentang komentar Iannone, Brivio mengatakan Suzuki telah menjelaskan dengan jelas kepada orang Italia pada saat itu mengapa ia tidak ingin mempertahankan jasanya setelah 2018.
“Ketika ini kami memutuskan untuk tidak menggunakan tenaga dia lagi, kami telah bicarakan soal alasannya kepada Andrea,” kata Brivio seperti dilansir Autosport.
“Ini hanya strategi bisnis. Saat memilih rider, Suzuki bukan hanya melihat hasil. Parameter lainnya juga seperti citra. Kami jelaskan itu kepadanya.” sambung Brivio.
Rider Suzuki Ecstar Andrea Iannone sukses meraih empat podium di musim 2018. (Sumber:www.gpxtra.com)
Brivio juga menilai komentar Iannone baru-baru ini disebabkan oleh rasa frustrasi karena ia harus meninggalkan Suzuki dan bergabung dengan tim Aprilia di akhir musim ini ketika ia mencapai tingkat yang baik dengan motor GSX-RR, dimana ia telah sukses mearih podium keempatnya di musim ini sejak di Sirkuit Phillip Island.
“Dia kecewa karena tak bisa memperbarui kontrak dengan kami, dan dari kata-katanya hanya masalah frustasi. Mulai sekarang, masing-masing dapat memilih cara mengutarakan perasaan.” Kata Brivio.
Berbanding terbalik, di MotoGP Malaysia, Alex Rins sukses menyamai prestasi Iannone dengan meraih urutan kedua, memberi rider Spanyol itu keunggulan 16 poin atas rekan satu timnya di klasemen menjelang akhir musim di Valencia.