Secara sensasional, Arsenal kini tinggal selangkah lagi mengunci satu pos di ajang Liga Champions musim depan. Mengawali 3 laga pertama di Liga Primer musim ini dengan 3 kekalahan, banyak yang memprediksi bahwa musim ini Arsenal akan kembali gagal masuk ke zona 4 besar yang selama ini jadi incaran mereka. Berselang 32 laga kemudian, Arsenal hanya memiliki selisih 1 poin dari Chelsea di peringkat ketiga dan kini memegang nasib mereka sendiri di 3 laga sisa menjelang akhir musim.
Hasil seri Spurs dengan Liverpool membuat Arsenal kembali dalam posisi unggul. Perbedaan 4 poin di antara Arsenal dan Spurs menjadi bumbu panas yang membuat derbi London Utara hari Jumat mendatang akan kian membara. Andaipun Arsenal kalah di laga tersebut, 2 kemenangan di sisa laga menghadapi Newcastle dan Everton sudah cukup untuk membawa mereka kembali ke Liga Champions setelah absen nyaris selama 6 musim.
Namun tentu para pendukung Arsenal tahu betul bagaimana hobi tim kesayangan mereka ini. Dalam keadaan paling nyaman pun, Arsenal seringkali membuka celah bagi lawan untuk menyakiti dan menyiksa mereka hingga saat terakhir. Kemenangan 2-1 melawan Leeds United menjadi bukti bagaimana Arsenal yang sudah unggul 2 gol dan 1 pemain semenjak babak pertama nyatanya tak bisa menang dengan nyaman dan bahkan masih terus terancam hingga detik terakhir pertandingan. Andai sundulan Rodrigo melambung sedikit lebih tinggi, mungkin para pendukung dan seisi staff hingga pemain di Arsenal tak bisa beraktifitas seringan saat ini.
Nasib memang sekarang berada penuh pada tangan Arsenal. Hanya saja, kita semua perlu ingat bagaimana tangan Arsenal bisa begitu licin dan menghancurkan tiap keping harapan baik yang diidamkan para penggemar mereka.