Seorang hacker asal Portugal bernama Rui Pinto dikabarkan telah ditahan oleh pihak kepolisian Budapest, Hongaria, dengan tuduhan telah melakukan pemerasan melalui situs whistleblower Football Leaks di Portugal.
Hal ini dilakukan setelah surat perintah dikeluarkan oleh pemerintah Portugis pada 15 Januari lalu dan akan melakukan upaya ekstradisi secepatnya ke Portugal.
“Pihak kepolisian Budapest telah menahan seorang pria Portugis yang terkait dengan aksi pemerasan di dunia sepak bola melalui situs whistleblower Football Leaks.” kata seorang juru bicara polisi Budapest.
“Sesuai dengan surat perintah tersebut, barang-barang miliknya yang diyakini terkait dengan kegiatan kriminal juga akan disita.” tambahnya.
Sementara itu, pengacara Pinto telah membenarkan berita penahanan tersebut dan mereka akan berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap ekstradisi pemerintah Portugis.
“Seorang pria muda Portugis yang mencintai sepak bola dan, karena jijik pada praktik yang secara bertahap ia sadari, ia memutuskan untuk mengungkapkan kepada dunia luasnya praktik kriminal yang tidak hanya memengaruhi dunia sepak bola tetapi juga merusak parah ke image-nya.” kata pengacara Pinto.
“Ini adalah laporan Football Leaks. Kebocoran Sepakbola, yang selama beberapa tahun telah memunculkan publikasi informasi penting, menghasilkan beberapa penyelidikan,” tambah pengacara Pinto.
Menurut laporan media Portugis, Pinto adalah pakar IT otodidak dari pinggiran Porto Vila Nova de Gaia dan telah tinggal di Budapest selama beberapa tahun.
PSG dan Manchester City juga sempat menjadi bahan laporan Football Leaks dalam masalah FFP baru ini. (Sumber:www.dhakatribune.com)
Majalah Sabado adalah yang pertama mengungkapkan identitas Pinto pada bulan September dan menghubungkannya dengan situs Football Leaks yang telah menerbitkan beberapa laporan tentang dugaan kesalahan dalam industri sepakbola.
Pada tahun 2016, sebuah konsorsium dari beberapa organisasi media Eropa menggunakan materi dari Football Leaks untuk mengekspos dugaan penggelapan pajak di dunia sepakbola, terutama oleh bintang Juventus Cristiano Ronaldo ketika ia berada di Real Madrid.
Pada bulan November, serangkaian laporan Football Leaks menuduh bahwa UEFA telah membantu Paris Saint-Germain dan Manchester City menyiasati aturan Financial Fair Play (FFP) yang dimaksudkan untuk mengatur pengeluaran dana klub.
Pinto juga diduga berada di belakang kebocoran email internal di klub Benfica di Lisbon yang kemudian digunakan oleh Porto FC untuk menuduh Benfica memiliki pengaruh yang tidak patut terhadap wasit.
Email yang sama memicu gugatan korupsi yang menargetkan mantan penasihat hukum untuk Benfica, yang dituduh memiliki akses yang tidak tepat ke dokumen hukum rahasia.
Pinto juga telah dikaitkan dengan peretasan data pada dana investasi Doyen Sports yang juga ditargetkan oleh Football Leaks.