Usai Dipukul KO, Patrick Day Meninggal Dunia

Usai Dipukul KO, Patrick Day Meninggal Dunia

Patrick Day

Petinju kelas menengah, Patrick Day, dinyatakan mininggal dunia di Chicago pada Rabu (16/10) waktu AS. Petinju aal Amerika tersebut meninggal akibat cedera otak traumatis yang dideritanya selama pertarungan melawan Charles Conwell.

Day mengalami koma selama empat hari setelah kekalahannya dan, meskipun menjalani operasi otak darurat di Northwestern Memorial Hospital, dokter tidak dapat menyelamatkan nyawa petinju berusia 27 tahun tersebut.

Berbicara kepada wartawan, promotor Day, Lou DiBella, menyatakan terimaka sih kepada semua orang yang telah turut ikut berbelasugkawa.

“Patrick Day meninggal hari ini, 16 Oktober 2019, akibat cedera pada otak traumatis yang dideritanya dalam pertarungan Sabtu lalu, 12 Oktober, di Arena Wintrust di Chicago, IL,” kata DiBella.

“Dia dikelilingi oleh keluarganya, teman dekat dan anggota tim tinju, termasuk mentor, teman, dan pelatihnya Joe Higgins. Atas nama keluarga Patrick, tim, dan orang-orang terdekatnya, kami berterima kasih atas doa, ekspresi dukungan dan curahan cinta untuk Pat yang sudah begitu jelas sejak cedera.” tambah DiBella.

Day dilarikan ke rumah sakit dengan tandu setelah Conwell mendaratkan pukulan bertubi-tubi yang membuatnya tak bergerak di atas kanvas.

Sebelum menjadi petinju profesional, Day adalah seorang petinju amatir yang sukses memenangkan dua gelar di AS. Ia menjadi profesional pada tahun 2013 dan menjadi pesaing kelas welter super berperingkat dunia, meraih kejuaraan WBC Continental Americas pada tahun 2017 dan kejuaraan IBF Intercontinental pada tahun 2019. Pada bulan Juni ia mendapat peringkat 10 besar oleh WBC dan IBF.

Day merupakan petinju ketiga yang meninggal dunia akibat cedera saat bertarung. Sebelumnya, ada petinju asal Argentina, Hugo Santillan , yang meninggal akibat cedera yang diderita di atas ring dan ada juga petinju asal Rusia Maxim Dadashev, yang meninggal dua hari sebelumnya akibat cedera pada otak selama pertarungan.

“Menjadi sangat sulit untuk menjelaskan atau membenarkan bahaya tinju pada saat seperti ini. Ini bukan waktu di mana fatwa atau pernyataan itu pantas, atau jawabannya sudah tersedia.” kata DiBella.

“Namun, ini adalah waktu untuk ajakan bertindak. Meskipun kami tidak memiliki jawaban, kami tentu tahu banyak pertanyaan, memiliki sarana untuk menjawabnya, dan memiliki kesempatan untuk menanggapi secara bertanggung jawab dan sesuai dan menjadikan tinju lebih aman bagi semua yang berpartisipasi.” tambah DiBella.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.