Valentino Rossi Menilai Persaingan Juara MotoGP 2018 Sangat Terbuka - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Valentino Rossi Menilai Persaingan Juara MotoGP 2018 Sangat Terbuka

Juara tujuh kali kelas MotoGP Valentino Rossi menilai persaingan juara MotoGP 2018 sangat terbuka. Rossi yang sudah menjalani 17 musim balap MotoGP sudah membuktikan kompetisi tidak dapat diprediksi sejak MotoGP Qatar 2018.

Selama 23 tahun, Rossi pun sudah mengumpulkan sembilan gelar juara dunia. Satu gelar di kelas 125cc (1997), satu di 250cc (1999), dan tujuh di kelas 500cc/MotoGP (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009).

Setelah berkutat dengan masalah elektronik dan ban pada masa pramusim, Rossi berhasil naik podium di Losail meskipun start dari posisi kedelapan.

Meskipun mampu mengawali musim 2018 dengan cukup baik, The Doctor mengaku masih menemui hambatan pada balapan pertama.

“Pertama pada kualifikasi saya tidak senang dengan keseimbangan motor karena kami mencoba memodifikasi demi ban depan. Ya, kami dapat mengamankan ban depan tapi kami kehilangan kecepatan,” ujar Rossi dikutip dari Crash.

“Jadi di saat balapan saya katakan, ‘kami akan lakukan segalanya untuk melaju kencang’. Dan ternyata bannya bisa bertahan. Jika tidak, maka selamat tinggal,” sambung Rossi.

Pebalap yang musim lalu menempati peringkat kelima di klasemen akhir mengaku beberapa problem telah berhasil diselesaikan tim Yamaha.

“Kami telah melakukan langkah yang baik di saat pemanasan. Kami memperbaiki daya tarik motor di tikungan dan saya juga berpikir kami telah bekerja menyempurnakan bagian elektronik,” ucap pebalap yang terakhir menjadi juara pada tahun 2009.

Berdasarkan pengalaman panjangnya berlaga di MotoGP, Rossi memprediksi hasil balapan di seri kedua yang berlangsung di Argentina akan berbeda dengan apa yang telah terjadi di Qatar.

“Ya dari satu lintasan ke lintasan lain, perbedaan, keseimbangan, antara motor-motor sangat besar, begitu juga tahun ini. Jadi tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di Argentina,” kata Rossi.

Menurutnya salah satu perbedaan yang membuat hasil masing-masing balapan akan berbeda adalah setelan ban yang digunakan para pebalap untuk menyesuaikan jenis mesin motor yang ditunggangi.

“Bagi saya [pilihan antara] ban lebih disesuaikan ke motor bukan pebalap. Dani [Pedrosa] dan Marc [Marquez] memilih ban keras di depan karena itulah yang terbaik untuk Honda. Semua pebalap Yamaha memilih ban medium karena itulah ban yang terbaik bagi motor kami,” jelas Rossi.

“Jadi itu semua tergantung dari pabrik bukan dari gaya membalap. Saya pernah mencoba ban keras di depan, tapi itu membuat saya lamban,” pungkasnya.

 

Sumber foto: crash.net

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.