Manajer Maverick Vinales di tim Movistar Yamaha, Wilco Zeelenberg, optimistis dengan kemampuan pebalapnya. Ia yakin, Vinales bakal bisa bersaing ketat dengan para jagoan MotoGP lainnya di posisi teratas.
Vinales saat ini bercokol di posisi kedua klasemen putaran pertama MotoGP di bawah pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. Ia hanya berjarak lima poin dari Marquez yang mengoleksi 129 poin.
Pria asal Belanda itu juga menaruh keyakinan, Vinales tetap bisa menyaingi Valentino Rossi. Zeelenberg lantas mengomentari persaingan Vinales dengan rekan satu timnya itu.
Salah satu momen yang membuat Vinales tak bisa mengalahkan Rossi adalah ketika ia terjatuh di Sirkuit Assen, GP Belanda.
Saat itu Rossi keluar sebagai pemenang di seri MotoGP tersebut. Itu merupakan satu-satunya kemenangan Rossi pada paruh pertama musim ini.
Berbeda dengan Vinales yang sudah tiga kali meraih kemenangan di GP Qatar, Perancis, dan Italia, serta sekali podium di GP AMerika Serikat.
“Tentu saja ia tidak senang terjatuh di Assen dan kehilangan 25 poin dari Rossi. Sebab, ia sebenarnya tahu bisa mengalahkannya (jika tak terjatuh),” ujar Zeelenberg dalam wawancara ekslusif dengan Speedweek.
Vinales terbukti sukses jadi pengganti Jorge Lorenzo karena ia mampu bersaing di papan atas klasemen MotoGP. Namun hubungan Vinales dan Rossi sejauh ini masih kondusif dan tak diwarnai pertikaian.
Setelah Lorenzo pergi dan Vinales datang, banyak pihak yang memprediksi duet Rossi-Vinales juga berpotensi terlibat pertikaian. Performa Vinales yang apik dan ambisi besarnya jadi juara dunia membuatnya berpotensi berselisih paham.
Dalam paruh pertama, Rossi dan Vinales beberapa kali memiliki pendapat yang berbeda terkait performa dan pengembangan yang semestinya dilakukan. Namun Vinales menampik perbedaan pendapat itu membuat hubungan keduanya memanas.
“Kami sama-sama memiliki rasa saling hormat dalam diri kami. Kami tahu bahwa kami harus meningkatkan performa motor.”
“Saya memenangkan dua seri awal dan kemudian terjatuh. Saya harus bisa mengontrol ban dengan baik dan tidak melakukan kesalahan seperti di Austin dan Assen. Setelah itu dilakukan, saya hanya perlu menarik gas sekuatnya,” kata Vinales.
Kemenangan Rossi di Assen itu pun dipercayai sebagian pihak pengamat MotoGP, sebagai kebangkitan Rossi.
Meski demikian, Zeelenberg mengatakan, Vinales tidak terkejut dengan yang dilakukan Rossi.
“Tidak, tidak. Kami selalu menekankan kepadanya, Vale (Rossi) selalu berada di depan dalam persaingan tiap musimnya. Ia kemudian mengatakan: ‘Ya, saya tahu sekarang.’ Ia sudah mengetahui Rossi sejak dua tahun,” pungkas Zeelenberg.
Sumber foto: sport.detik.com