Kota Wuhan yang menjadi tuan rumah penyelenggara Kejuaraan Asia pada 21-26 April mendatang dipastikan batal.
Indonesia tidak tertarik menjadi tuan rumah pengganti dalam Kejuaraan Badminton Asia 2020 selepas pembatalan Wuhan menjadi penyelenggara.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Achmad Budiharto menyebut tidak ada keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pengganti.
“Wuhan dipastikan batal jadi tuan rumah Kejuaraan Bulutangkis Asia. BAC saat ini sedang mencari calon tuan rumah, apakah nantinya di Manila, Malaysia atau Jepang kami belum tahu,” kata Budi, Kamis (6/2).
China hampir 99 persen tidak akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia Bulutangkis. Hal itu menyusul virus corona yang menyebar di kota Wuhan dan sekitarnya.
Saat ini, Indonesia belum berkeinginan untuk menjadi pengganti Wuhan. Menurut Budi, untuk menjadi panitia yang sukses butuh persiapan dalam banyak hal.
“Untuk sukses kan butuh persiapan. Infrastruktur, apakah Istora Senayan bisa digunakan. Terpenting, semua ada konsekuensinya, siapa yang bayar? Secara resmi kami belum menolak, karena belum ada penawaran. Kalau ada penawaran akan kami pikirkan, kami harus berhitung dari segala macam. Misalnya, kalau untuk jadi tuan rumah pengganti kami dikasih Rp15 miliar, misalnya, ya kami pikirkan,” ungkap Budi.
Kepastian pembatalan Wuhan sebagai tuan rumah penyelenggara Kejuaraan Bulutangkis Asia, yang juga kualifikasi perebutan poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo, berdasarkan informasi dari Direktur Event Badminton Asia Confederation (BAC), Bambang Roedyanto.
Budi menambahkan proses pencarian tuan rumah pengganti Wuhan nantinya melalui penunjukan langsung dari BAC dan disetujui pernyataan kesanggupan dari negara yang ditunjuk. Sebab, butuh persiapan panjang dan matang terkait organisasi penyelenggara dan pendanaan untuk menjadi tuan rumah even bulutangkis level 1000 tersebut.
Selain itu, para atlet bulutangkis dari China, Hong Kong dan Makau juga tidak diizinkan untuk mengikuti kejuaraan di luar negara tersebut. Termasuk dalam Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia yang digelar di Manila, Filipina, 11-16 Februari mendatang.
PP PBSI melengkapi para pemain yang turun di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2020 dengan masker antivirus. Selain masker, untuk mengantisipasi virus corona, atlet sudah diberi rambu-rambu dan diharapkan dapat disiplin menjaga kesehatan.
“Pemain kondisinya harus bugar, mereka harus banyak minum dan menjaga kontak langsung di tempat umum. Saya kira atlet kita sudah dewasa, tahu mana yang boleh mana yang tidak. Kami tidak memberikan batasannya, tapi kami kasih tahu juga penyebaran virus itu melalui apa saja,” kata Budi.
Sumber foto: idntimes.com