Zinedine Zidane dikabarkan telah menolak tawaran Paris Saint-Germain untuk dijadikan manajer pengganti Mauricio Pochettino.
Keputusan tersebut tentunya membuat fans Real Madrid merasa gembira usai Kylian Mbappe menolak untuk bergabung dengan juara La Liga musim 2021/22.
Menurut jurnalis Real Champs, Hridyam Arora, keputusan Zidane tersebut bisa dimengerti karena mantan manajer Real Madrid itu tak ingin mengkhianati mantan klubnya Marseille.
“Loyalitas Zinedine Zidane kepada Real Madrid dan Marseille adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli.” kata Arora.
“Saya tahu terlalu dini untuk mengatakan ini sekarang, tetapi dengan sepengetahuan Zidane, saya tidak berpikir ia akan pernah menerima tawaran PSG.” tambah Arora.
Zidane resmi meninggalkan Real Madrid pada musim 2020/21. Sejak saat itu ia belum ada memimpin sebuah klub hingga saat ini.
Pria asal Prancis itu sempat dikaitkan dengan Manchester United dan Tottenham Hotspur. Namun, PSG lebih berambisi untuk menjadikan Zidane sebagai manajer permanen mereka jika dilihat dari prestasi meraih tiga trofi Liga Champions.
PSG sendiri kecewa dengan hasil kinerja manajer saat ini, Pochettino. Manajer asal Argentina disebut-sebut bisa kehilangan pekerjaannya di Parc des Princes meski membantu klub memenangkan Ligue 1 musim 2021/2022 ini, tapi kegagalannya untuk memimpin tim dalam meraih kesuksesan di Liga Champions tampaknya sulit diterima.
PSG sukses membuat Kylian Mbappe bertahan di Prancis dengan kontrak berdurasi tiga tahun plus gaji 1,5 juta euro per pekan.
Keputusan Mbappe tersebut membuat Real Madrid kecewa berat, dimana raksasa LaLiga itu yakin 100% sang striker bakal menerima tawaran dari mereka.
“Ini adalah tim yang tidak menghormati pemain atau staf, mereka tidak memiliki budaya, tidak ada tradisi, satu pemain bisa lebih besar dari semua orang, bahkan manajer.” kata Arora.
“PSG tentu akan menghabiskan banyak uang untuk merekrut Zidane tetapi ia memiliki kesetiaan kepada Real Madrid dan Marseille.
“Zidane mencintai kota kelahirannya. Sementara itu, Marseille merupakan rival berat PSG. Karena itu, sulit dipercaya jika ia menerima tawaran untuk memimpin PSG.” tambah Arora.
