Novak Djokovic mengatakan dirinya belum bisa memberikan kepastian kapan dan di mana ia akan tampil bermain tenis lagi.
Petenis Serbia itu saat ini sedang berusaha untuk pulih dari cedera bahu yang memaksanya menarik diri dalam pertandingan babak keempat di AS Terbuka melawan Stan Wawrinka.
“Saya belum bisa memberi tahu kapan saya akan kembali, saya tidak benar-benar tahu.” Kata Djokovic dilansir World Tennis.
“Saya memeriksa hasil pemulihansaya setiap hari. Saya memeriksa bagaimana bahu bereaksi terhadap pemulihan saya. Sayangnya, cederanya lebih serius dari yang saya bayangkan. Saya sedih karena tidak melanjutkan di New York, itu salah satu dari empat turnamen besar, sangat penting selama paruh kedua musim.” tambah Djokovic.
Petenis pria peringkat satu dunia itu mengatakan ia membawa memiliki seorang fisioterapis di Serbia. Ia berharap segera pulih dan optimis tentang masa depannya.
“Saya berharap saya akan bugar dalam satu atau dua minggu. Dalam situasi yang ideal, itu akan berada di Tokyo.” kata Djokovic.
“Anak-anak selalu mengingat kita tentang kebahagiaan dan betapa sedikit yang dibutuhkan untuk tersenyum. Bermain dan berteman adalah kenangan masa kecil yang paling menyenangkan dan Yayaysan bekerja setiap hari untuk meninggalkan bekas pada mereka. Kami berada di pihak yang benar.” tambah Djokovic.
Sementara itu, ibu Djokovic, Diana, ikut menceritakan masa kecil anaknya, di mana tenis merupakan cita-cita paling baik bagi Djokovic.
“Pada usia 11, ia ragu apakah akan terus bermain tenis. Kami berbicara dan pada akhirnya ia memberi tahu kami bahwa ia ingin terus berlatih. Kami mengatakan kepadanya bahwa kami kan memberinya semua yang kami bisa.” kata ibu Djokovic.
“Kami juga menangani masalah di sekolah. Mereka tidak mengerti bakatnya. Ia pergi ke sekolah paruh waktu. Dan ketika ia memasuki sekolah olahraga, mereka mengatakan kepada kami bahwa ia tidak akan belajar apa-apa.
“Saya mengatakan kepada mereka untuk tidak khawatir. Ia berada di sekolah hanya selama dua hari, mereka memanggil saya dari sekolah setelah enam bulan dan saya memberi mereka selembar koran untuk menunjukkan kepada mereka apa yang telah dimenangkannya. Tetapi mereka tidak mengerti. Kami juga menyarankan untuk membuat ujian online, tetapi mereka tidak mau.” tambah ibu Djokovic.