Shooting guard Golden State Warriors, Klay Thompson, berjaya mencetak 32 poin dalam kemenangan 115-105 atas Portland Trail Blazers pada akhir pekan lalu.
Setelah menjatuhkan pointer 3-nya yang keempat dari permainan di pertengahan kuartal keempat, Thompson melihat tangan kanannya dan sambil berkata jika ia merindukan permainan tangannya tersebut.
“Saya merindukanmu [tangan kanan], Senang bertemu denganmu lagi. Sudah lima pertandingan absen di mana ia belum berbuat apa-apa.” kata Thompson kepada tangan kanannya.
“Jadi untuk akhirnya melihat bola masuk dengan kecepatan tinggi terasa sangat baik. Tetaplah agresif dan mudah-mudahan bisa mendapat hasil yang bagus dari sini.” tambah Thompson
Selain dari pengaturan rekor, 52 poin, 14 kinerja 3-pointer melawan Chicago Bulls pada 29 Oktober, Thompson telah berjuang untuk menemukan konsistensi sepanjang musim.
Dia datang ke pertandingan akhir pekan, ia hanya suksee mencetak poin 21 untuk 68 dari lapangan di lima pertandingan sebelumnya dan terlihat absen setiap pertandingan.
Terlepas dari perjuangan, baik Thompson maupun rekan setimnya tidak kehilangan keyakinan bahwa ia akan keluar dari keterpurukan.
Thompson, yang merupakan alumni Washington State yang bangga dan menghabiskan waktu tumbuh di sekitar Blazer karena ayahnya, Mychal Thompson, menghabiskan delapan musim pertama karier NBA-nya di Portland, mengakui bahwa dia merasakan tingkat kenyamanan tertentu dalam bermain di Pacific Northwest .
“Ini seperti rumah kedua di sini. Untuk kembali ke sini bermain di depan keluarga saya adalah hal yang nyata. Rasanya saya semakin tua.” kata Thompson
“Rasanya baru kemarin saya kembali ke lorong-lorong ini mencoba merobek tanda tangan, tetapi selalu menyenangkan untuk kembali ke sini.” tambah Thompson.
Golden State Warriors sukses menaklukkan Portland Trail Blazers 115-105. (Sumber:www.dailydemocrat.com)
Kebangkitan Thompson adalah pemandangan yang disambut baik untuk tim Warriors. Kemampuan pemain berusia 29 tahun itu untuk bangkit dan menjatuhkan tembakan dari seluruh lantai membuka jalur lain untuk rekan satu timnya.
“Dia hanya ingin bersenang-senang. Bermain basket, itulah yang dia suka lakukan. Dan, jelas, sangat berarti baginya untuk bermain dengan baik dan bekerja melalui beberapa permainan yang sulit, sulit. Karena setiap kali dia di luar sana, dia ingin memproduksi dan tampil di sebuah level tinggi.” kata point guard Warriors Stephen Curry.
