Sebenarnya bukan hanya Mustafi saja yang disuruh angkat kaki secara halus oleh Emery. Elneny jadi satu nama lainnya yang diminta secara hormat untuk angkat kaki dan mencari klub baru sebelum jendela transfer klub Eropa berakhir 2 September mendatang. Namun, dengan segala hormat pada Elneny, biarlah artikel khusus ini saya sajikan untuk tuan Mustafi.
Mustafi datang dengan sebagai harapan. Lini belakang Arsenal memang butuh peremejaan. Saat itu, Arsene Wenger tahu bahwa masa kerja Mertesacker dan Koscielny takkan bertahan selamanya. Dan di masa awal kedatangannya, Mustafi tak terkalahkan bersama Arsenal sepanjang 22 pertandingan. Omong kosong untuk mengulangi pencapaian “Invincibles” pun keluar dari mulutnya sebelum pada akhirnya langsung dibantah oleh liukan Eden Hazard yang menghentikan rekor tak terkalahkan Mustafi sejak pertama kali mendarat di Inggris. Setelahnya, kita jauh lebih mengingat aksi – aksi konyol Mustafi yang dimana termasuk di dalamnya adalah teriakan dan gaya mengangkat tangannya yang…..konyol.
Jika saya jadi Cech atau Leno, saya akan diam – diam tersenyum tanpa ada yang tahu. Bukan saya membenci Mustafi, namun perasaan lega dan haru bercampur seketika Emery mengeluarkan pernyataan tersebut. Akhirnya, Arsenal takkan lagi jadi lelucon karena aksi Mustafi yang dalam sepersekian detik mampu merubah diri jadi seorang Lionel Messi. Meski hal ini tak serta merta menyembuhkan penyakit lama di lini belakang setidaknya satu sel mengerikan sudah berhasil diangkat dari lini pertahanan Arsenal yang memang kambuhan.
Saya ingat betul bagaimana semua orang menilainya tinggi kala datang dari Valencia. Bagaimana tidak, beliau adalah 1 dari 23 pemain yang merasakan manisnya berdiri di puncak dunia bersama Jerman. Kolaborasinya dengan Mertesacker dan Ozil diperkirakan segera membawa Arsenal ikutan naik ke pucuk. Yang terjadi, Arsenal malah makin tenggelam ke dalam kubangan klub medioker bersama tim merah asal Manchester.
Setelah 3 tahun lamanya, Mustafi pun harus sadar bahwa Arsenal bukanlah tempat Ia bisa singgah dan bersinar. Mungkin ada tempat di luar sana yang bisa membawa Mustafi kembali ke puncak kejayaan. Mungkin Mustafi perlu diperkenalkan kepada Raditya Dika ataupun Ernest Prakasa jika mau kariernya kembali melonjak. Usianya baru 27 tahun, saya tidak benci Mustafi tapi saya doakan Anda yang hanya berusia 1 tahun lebih tua dari saya ini tak lagi harus ditertawakan saat beraksi di lapangan. Kalau mau ditertawakan di atas panggung bersama Radit, silahkan saja.
Sebentar lagi nomor punggung 20 di Arsenal akan nihil penghuni. Jika memang ada pemain lain yang akan mengenakan nomor ini di kemudian hari, saya doakan supaya jejak – jejak pemilik nomor ini sebelumnya sama sekali bersih dan tak meninggalkan bekas.
Kini saya akan menikmati 22 aksi perdana Mustafi di Arsenal dalam tayangan ulang di Youtube. Maaf, soalnya ingatan para fans sepakbola itu memang biasanya hanya berjangka waktu pendek. Mulai hari ini, saya memilih untuk hanya menyimpan ingatan indah nan manis tentang Mustafi.
Walau sekarang ingatan tentang gol Aguero di laga final Piala Carling kembali menghantui. Sialan.