Neraka Sang Juara Bertahan - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Neraka Sang Juara Bertahan

Sesuai dengan prediksi banyak orang, Spanyol dan Kroasia berhasil keluar sebagai 2 tim yang lolos secara otomatis  ke babak 16 besar setelah melalui ketatnya persaingan di Grup D. Hanya saja, prediksi perihal Spanyol yang akan keluar sebagai jawara grup gagal terealisasi berkat gol kemenangan yang dicetak Ivan Perisic pada menit-menit akhir babak kedua.

Hanya membutuhkan hasil seri untuk keluar sebagai juara grup, Spanyol ternyata harus menelan kekalahan mengejutkan setelah selama 12 tahun terakhir tidak pernah mengalami hal serupa di pentasan Piala Eropa. Terakhir kali Spanyol kalah adalah kala mereka menghadapi Portugal pada helatan Piala Eropa 2004 silam. Dan setelah itu, kita tahu bahwa Spanyol menuliskan tinta emas mereka sebagai jawara Eropa beruntun di tahun 2008 dan 2012.

Kegagalan Sergio Ramos dalam mengeksekusi tendangan penalti pada pertandingan tersebut mengakibatkan bencana serius dalam upaya Spanyol mempertahankan gelar mereka sebagai penguasa Eropa. Spanyol mau tidak mau kini harus berhadapan dengan Italia yang lolos ke 16 besar sebagai pemuncak klasemen Grup E. Spanyol juga berpeluang menghadapi Jerman, Inggris, atau Perancis pada babak berikutnya andaikan mereka berhasil menang saat menghadapi Italia hari Senin depan nanti.

Pertandingan kemarin diwarnai oleh berbagai insiden menarik, salah satunya kala Ramos bersiap mengambil tendangan penalti pada menit ke-72. Luka Modric, pemain berkebangsaan Kroasia yang merupakan rekan setim Ramos di Real Madrid secara tiba-tiba berteriak dan memanggil kapten tim Kroasia, Darijo Srna, untuk memberitahukan perkiraannya mengenai arah tendangan penalti Ramos. Mendapatkan informasi tersebut, Srna berlari dan berbisik pelan pada Subasic selaku penjaga gawang Kroasia mengenai informasi yang ia dapatkan dari Modric. Di sisi lain, Sergio Busquet yang mencuri lihat kejadian tersebut malah ikut berbisik kepada Sergio Ramos. Sepertinya Busquet menaruh curiga pada gerak gerik Modric dan Srna sehingga ia menyarankan Ramos untuk mengubah kebiasaannya dalam mengambil tembakan penalti. Dan hasilnya, seperti yang telah kita ketahui, Subasic berhasil menghalau tendangan Ramos dan semenjak itulah irama permainan Spanyol menjadi terganggu dan momentum permainan berhasil diambil dan dikuasai oleh Kroasia.

Hasil tersebut juga membuat nyaris seluruh tim-tim raksasa Eropa harus beradu dan saling bunuh untuk memperebutkan kursi panas pada panggung final 11 Juli mendatang. Tim-tim kejutan seperti Wales, Kroasia, Swiss, dan juga Polandia jelas meraih keuntungan tersendiri saat mereka terhindar dari kepungan tim-tim raksasa tersebut.

Melihat situasi dan kondisi saat ini, rasanya Spanyol akan menjalani misi yang tidak mudah guna mempertahankan gelar sebagai sang juara bertahan Eropa pada Piala Eropa 2016 tahun ini.

Dan jangan kalian terkejut jika salah satu tim kuda hitam seperti Wales atau Kroasia akan menjadi peserta dari panasnya final Piala Eropa 11 Juli mendatang.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.