Portugal dikabarkan berpeluang besar menjadi tuan rumah balapan Formula 1 pada 2023 setelah China menarik diri menjadi tuan rumah.
Menyusul meningkatnya jumlah kasus dalam beberapa pekan terakhir, China telah mengambil langkah tegas untuk menghentikan penyebaran COVID-19 di seluruh wilayah.
Panitia F1 secara resmi telah mengumumkan bahwa China telah mengundurkan diri sebagai pihak penyelenggara balapan usai kasus COVID-19 terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
“Formula 1 dapat mengonfirmasi, setelah berdialog dengan promotor dan otoritas terkait, bahwa Grand Prix China 2023 tidak akan berlangsung karena kesulitan yang terus berlanjut akibat situasi Covid-19,” demikian bunyi sebuah pernyataan F1.
“Formula 1 sedang mencari opsi alternatif untuk menggantikan seri balapan ini di kalender, yang akan diumumkan pada waktunya.” tambah F1.
Ini adalah tahun keempat berturut-turut balapan GP China dibatalkan karena pembatasan akibat pandemi COVID-19. Sesuai rencana, negara Tirai Bambu tersebut akan menjadi tuan rumah balapan keempat tahun 2023, yang dijadwalkan antara 14-16 April.
Saat ini, China menghadapi situasi nol toleransi untuk kasus positif, yang menimbulkan protes dari penduduk di jalan-jalan di beberapa kota.
Seorang komentator di Sport TV, Joa Carlos Costa, menilai Portimao sangat cocok untuk dijadikan alternatif pengganti China sebagai tuan rumah balapan tahun depan.
Costa juga menambahkan Portugal wajib menawarkan diri saat pertemuan Dewan Dunia FIA, pada 9 Desember 2022 di Bologna.
Kalender balapan F1 2023 rencananya akan dibahas di Dewan Dunia Federasi Otomotif Internasional, Algarve, di Portimao.
Sekedar informasi tambahan, Portugal telah menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 pada 2020 dan 2021. Saat itu, Lewis Hamilton memenangkan kedua balapan di sirkuit di Algarve.
Diketahui Portugal telah sejak lama menjadi tuan rumah balapan F1. Pada tahun 1996, Grand Prix Portugal terakhir diadakan di sirkuit Estoril.
Selain Portugal, Turki juga memiliki peluang untuk dijadikan alternatif pilihan sebagai tuan rumah balapan menggantikan China.