Karier Daniel Ricciardo dinilai semakin redup sejak ia meninggalkan Red Bull Racing Team oleh mantan rekannya, Jean-Eric Vergene di Red Bull Toro Rosso.
Vergne mengaku pembalap Australia itu tidak memiliki hal-hal yang berjalan sesuai keinginannya sejak meninggalkan tim.
Ricciardo dan Vergene pembalap sempat menghabiskan waktu bersama sebagai rekan satu tim pada tahun 2012 dan 2013 sebagai bagian dari tim junior Red Bull Toro Rosso.
“Sudah lama, saya tidak berbicara dengan Daniel. Ketika saya membalap dengannya, dia jelas salah satu rekan satu tim tercepat yang pernah saya miliki.” ucap Vergene.
Ricciardo diketahui bergabung dengan Red Bull pada 2014 lalu, menjadi tandem juara dunia empat kali beruntun, Sebastian Vettel saat itu.
Pembalap berusia 33 tahun itu langsung membuat penampilan mengesankan dan kerap membuat koleganya kesulitan untuk menghadapinya.
Namun, keadaan berubah ketika Max Verstappen dipromosikan ke Red Bull pada 2016 lalu. Persaingan antara keduanya tak terhindarkan.
Tahu dirinya kurang beruntung, Ricciardo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Red Bull pada akhir 2018 dan menerima tawaran Renault di tahun berikutnya. Ia pun berhasil mendapatkan dua podium pada tahun keduanya bersama pabrikan Prancis itu.
“Dan saya tidak benar-benar tahu apa yang terjadi padanya, maksud saya, sejak dia memutuskan untuk meninggalkan Red Bull,” ucap Vergene.
“Saya rasa hal-hal tidak berjalan sesuai keinginannya, dan peluang untuk menjadi Juara Dunia suatu hari nanti, yang selalu menjadi apa yang dia inginkan. dia ingin, mungkin semakin menjauh.”
“Dan meskipun saya merasa sedih berpisah dengan McLaren, saya juga memahami keputusan Zak Brown untuk memberikan ruang bagi perbaikan bagi tim, memahami bahwa itu tidak membawa hasil yang diharapkan tim.” tambahnya.
Ricciardo dipastikan bakal meninggalkan tim pabrikan McLaren pada akhir musim Formula 1 2022. Kedua pihak dilaporkan setuju untuk mengakhiri kontrak kerja sama satu tahun lebih awal.
“Daniel telah menjadi tambahan yang bagus untuk McLaren, dan senang bekerja dengannya. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua usahanya selama dua musim terakhir, baik di trek maupun pabrik,” kata bos McLaren, Zak Brown.