RIP Craig Sager - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

RIP Craig Sager

Bukan seorang pemain bola basket, pelatih, staf kepelatihan, ataupun pengurus sebuah tim. Craig Sager hanyalah seorang reporter yang lahir di negara bagian Illinois, tepatnya di kota kecil bernama Batavia, pada tanggal 29 Juni 1951.

Di tahun 1974, Sager mengawali kariernya bersama dengan stasiun televisi WWSB dan bertugas untuk meliput olahraga baseball. Lalu pada tahun 1978, ia pindah ke stasiun televisi KMBC dan bertahan di sana selama 3 tahun. Memasuki tahun 1981, Sager memutuskan untuk bergabung dengan salah satu stasiun televisi paling terkenal di Amerika, yakni CNN. Akan tetapi di tahun 1987, Sager dialihkan ke anak perusahaan CNN yang bernama TBS (Turner Broadcasting System). Di tempat itu Sager meliput berbagai macam jenis olahraga, mulai dari golf, tenis, basket, american football, serta ski. Selama 34 tahun berkarir, Sager sering mendapat tanggung jawab untuk meliput beberapa acara olahraga dengan skala besar, seperti Pan American Games (ajang olahraga 4 tahunan bagi atlet yang berasal dari benua Amerika), 1990 FIFA World Cup, Olimpiade musim dingin tahun 1992, Olimpiade musim panas tahun 2000, dan Olimpiade musim panas tahun 2008.

Popularitas Sager bisa dikatakan melonjak semenjak ia menjadi reporter bola basket di bagian pinggir lapangan atau sideline untuk anak perusahaan CNN lainnya yang bernama TNT (Turner Network Television). Dalam acara yang bertajuk “The NBA on TNT” tersebut, Sager seringkali mendapatkan perhatian khusus akan gaya berpakaiannya yang nyentrik. Warna dari jas yang ia pakai tidak pernah sesuai dengan kemeja ataupun dasinya. Perpaduan antara celana dan sepatunya pun acapkali tidak berkesinambungan. Namun hal itulah yang sebenarnya terefleksi dalam kehidupan Sager. Selalu ceria, ramah, berpikiran positif, dan senantiasa memberikan yang terbaik, adalah beberapa sifat yang membuatnya begitu dicintai oleh khalayak ramai.

Walaupun di awal tahun 2014 Sager divonis menderita penyakit leukimia, pria dengan 5 anak ini tidak menyerah begitu saja dengan keadaan. Semangat dan determinasi Sager untuk tetap hidup membuatnya mendapatkan penghargaan “Jimmy V Award” pada acara ESPY (Excellence in Sports Performance Yearly) Awards tahun 2016.

Hanya saja pada tanggal 15 Desember 2016 yang lalu, Sager harus menghembuskan nafasnya yang terakhir di dunia ini. Seluruh pecinta bola basket pun berduka. Para pemain, pelatih, dan seluruh tim yang tergabung di NBA, masing-masing menyampaikan rasa bela sungkawa melalui pernyataan resmi maupun akun sosial media mereka.

Sager mungkin tidak memenangi pertarungan atas penyakitnya ini. Tetapi setidaknya ia sudah menunjukan kepada dunia bahwa  mengubah diagnosa kematian dari 2 minggu menjadi 18 bulan, adalah hal yang tidak mustahil.

“Time is something that cannot be bought; it cannot be wagered with God, and it is not in endless supply. Time is simply how you live your life.”

Rest in Peace, Craig Sager.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.