Mourinho nampak cukup jengah dengan banyaknya komentar perihal performa pemain serta timnya saat ini Manchester United. Bagi beberapa pendukung setia United, Mourinho dianggap sebagai orang yang menjatuhkan derajat United sebagai tim besar yang kini mulai bermain pragmatis terutama saat bermain menghadapi lawan yang sederajat atau lebih tinggi dari mereka.
Dalam wawancaranya musim lalu setelah memenangi Europa League, Mou sempat berujar bahwa ia hanya bermain untuk menyelamatkan pekerjaanya. Saat itu banyak yang kecewa dengan gaya bermain United yang seakan takut menghadapi permainan tiki-taka Ajax Amsterdam di laga final. Namun kecerdikan Mou dalam meracik strategi memberikan kemenangan serta tiket lolos otomatis ke ajang Liga Champions UEFA musim ini.
Rasanya wajar jika Mourinho jengah. Entah karena pengaruh sosial media, atau mungkin karena banyaknya penonton sepakbola baru yang kini lebih mudah bersuara, sindiran terhadap tim Manchester United seakan makin bising setiap tahunnya. Padahal semenjak dilatih Sir Alex Ferguson United juga sering bermain pragmatis dan lebih dalam terutama saat menghadapi tim besar seperti saat berlaga di ajang Liga Champions. Hasil dari permainan tersebut? Sir Alex sukses menjadi pelatih tersukses di Inggris. Mourinho pun musim lalu mempersembahkan trofi Community Shield, Carling Cup, dan Europa League. Apa kalian lebih memilih bermain cantik (tidak cantik-cantik amat) ala Arsenal lalu hanya puas dengan raihan sebuah piala FA? Saya lebih memilih menjadi pendukung United jika memang hati bisa berpindah semudah itu.
Kini Mou juga mulai gerah dengan kritik banyak orang terhadap pemainnya. Romelu Lukaku yang belakangan mulai jarang mencetak gol dinilai banyak orang hanya mampu bermain baik saat menghadapi tim-tim kecil. Mou pun menanggapi sindiran publik terhadap pemainnya tersebut. “Bagi saya, Lukaku tidak tersentuh dan tergantikan di tim saya kali ini dan ia pantas mendapatkan hormat atas apa yang telah ia berikan sejauh ini. Tugas seorang striker tidah hanya untuk mencetak gol ke gawang lawan. Namun sayang, saya tahu penilain publik mungkin terbatas dari jumlah gol yang ia cetak. Padahal penyelamatan penjaga gawang serta peluang yang ia lewatkan tidak lantas membuatnya menjadi pemain yang buruk”, ujar Mou.
“Para fans akan tetap menjadi fans sebagaimana mereka biasanya. Mereka membayar tiker pertandingan dan bebas berekspresi serta berkomentar sebagaimana mereka mau. Namun tugas saya adalah untuk melindungi para pemain jika memang itu diperlukan. Tanyakan saja bagaimana pendapat dua pemain belakang kelas dunia seperti Vertonghen dan Alderweireld kemarin. Apakah mereka melihat Lukaku bermain tanpa memberika mereka gangguan yang berarti?”, tambah Mourinho.
United akan menjamu Benfica sebelum menghadapi partai besar lanjutan Liga Inggris menghadapi Chelsea hari Minggu mendatang. “Pikiran pemain kami semua hanya tertuju kepada Benfica dan tidak kepada Chelsea. Kami hanya fokus pada Liga Champions karena kami tahu kemenangan akan membawa kami ke babak berikutnya.”
Setelah pada musim 2015 digagalkan oleh PSV Eindhoven, United tentu bersikeras untuk melaju jauh di ajang tertinggi klub Eropa musim ini. Dan jika Mou memang malas untuk mendengar semakin banyaknya suara bising dari luar ada baiknya 2 pertandingan di depan ini bisa diatasi dengan baik oleh para anak asuhnya di lapangan.
