Warisan Dari Bale - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Warisan Dari Bale

Gareth Bale resmi gantung sepatu di usia ke 33 tahun. Ia mengakhiri petualangannya di Los Angeles FC setelah sebelumnya juga membela Southampton, Tottenham Hotspurs, serta Real Madrid. Bale tak hanya menjadi salah satu pemain paling berbakat serta menakutkan dalam 1 dekade terakhir. Ia juga meninggalkan banyak prestasi serta momen-momen ikonik dalam sejarah dunia sepakbola.

Selama berkarir, Bale meraih banyak sekali gelar. Ia meraih segalanya bersama Real Madrid. 3 kali juara La Liga, 3 kali juara Piala Super Spanyol, 3 kali juara Piala Super UEFA, 4 kali juara Piala Dunia Antar Klub, hingga jadi satu-satunya pemain asal Britania Raya yang meraih 5 kali gelar juara Liga Champions. Bersama Los Angeles FC, Bale menyabet gelar Piala MLS secara dramatis. Dan meski tak meraih gelar bersama Spurs, Bale besar dan meroket sepak terjangnya kala menjadi pemain terbaik Liga Inggris musim 2010/2011 serta 2012/2013.

Bagi negaranya Wales, Bale juga sudah menjadi seorang legenda. Selain menjadi ujung tombak kebangkitan Wales, Bale membawa Wales lolos secara heroik ke semifinal Piala Eropa 2016. Ia juga membawa Wales lolos ke Piala Dunia 2022, yang pertama setelah keikutsertaan mereka di tahun 1958. Bale menjadi pemain dengan caps paling banyak di Wales (111 penampilan) dan menjadi pencetak gol paling banyak dalam sejarah timnas Wales dengan 41 gol.

Tak berhenti sampai disana, aksi Bale di lapangan juga sungguh tak akan mudah dihapuskan oleh sejarah, Mulai dari hattricknya ke gawang Inter Milan yang menjadi titik balik karirnya, 9 gol yang Ia cetak dari luar kotak penalti di musim 2012/2013 Liga Primer Inggris (rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini), gol pembalik keadaan di final Liga Champions 2013/2014, gol ikoniknya saat berhasil membalap Marc Batra di ajang final Piala Copa Del Rey, hingga gol tendangan saltonya ke gawang Karius di ajang final Liga Champions 2017/2018. Tentu kita bisa juga melihat aksi gilanya kala menghina Real Madrid saat Bale lebih memilih olahraga golf sebagai prioritasnya dibanding tim asal Spanyol yang menampungnya tersebut sebagai salah satu aksi ikoniknya di luar lapangan.

Yang menarik, dengan sederet hal mencengangkan yang dituliskan di atas saja Bale masih dianggap sebagai pemain yang bakatnya tak mencapai potensi maksimal. Dengan segala gelar dan pencapaiannya, akhir karir Bale memang cukup jauh dari harapan. Ia banyak berkutat dengan cedera dan mulai kehilangan gairahnya untuk mencapai prestasi terbaik kala membela Real Madrid. Meski tetap tampil baik bersama Wales, Bale tentu sulit mereplika penampilannya di level klub saat bermain di pentas internasional. Kegemarannya bermain golf yang melebihi minatnya dalam tampil sebagai pesepakbola pro juga menjadi faktor yang membuat banyak pihak antipati terhadap Bale di sisa karirnya beberapa tahun terakhir.

Namun, tak bisa disangkal bahwa Bale adalah salah satu pemain yang seharusnya punya potensi untuk mengganggu dominasi Cristiano Ronaldo di Real Madrid. Sayang, memang Bale tak mencapai hasil tersebut meski tentunya hal ini tak membuat karirnya nampak cacat apalagi disebut gagal.

Bale punya pesona yang sempat membuat banyak pihak begitu mencintainya. Namun Ia memang memilih untuk menjadi dirinya sendiri tanpa terlalu peduli dengan apa yang akan dikatakan banyak orang di luar sana.

Bale akan terus diperbicangkan di masa depan saat banyak orang menceritakan aksi-aksi pemain hebat terdahulu. Namun nampaknya, akan tetap banyak anak-anak yang kesulitan mengetahui sepak terjangnya di kemudian hari. Bukan karena pencapaiannya yang tak seberapa tapi lebih karena banyaknya hal-hal di akhir karirnya yang membuat nama Gareth Bale seakan sedikit terpinggirkan dari pemain berlevel elit yang lain. Tempat yang seharusnya bisa Ia masuki andai ada saja sedikit kerendahan hati darinya untuk bersikap lebih baik dan berusaha sedikit lebih keras lagi.

Terima kasih atas semua warisannya Bale. Kaki kiri itu akan terus dikenang sebagai salah satu yang paling menakutkan, meski mungkin jauh dari kata terbaik bagi banyak orang yang sudah terlanjur tak simpati atas aksinya selama ini.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.