Dalam 2 musim terakhir, Dele Alli menjadi fenomena tersendiri bagi sepakbola Inggris. Bersama Harry Kane, Alli membawa Spurs secara konsisten bersaing memperebutkan gelar Liga Inggris di 2 musim terakhir. Di usianya yang baru saja menginjak 21 tahun, Alli telah menjadi sosok yang tidak tergantikan di lini tengah Spurs saat ini.
Bermain di posisi nomor 10 sebagai pengatur serangan, Alli menjadi motor serangan Spurs yang melumat Watford 4-1. Gol nya tersebut membawa Alli menginjak angka 16 gol di musim 2016/2017. Musim lalu Alli mencetak 10 gol yang membawanya meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris. Alli juga menjadi pencetak gol terbanyak di 5 liga top Eropa musim ini untuk kategori pemain berusia 21 tahun ke bawah.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah, kontribusi keterlibatannya untuk gol Spurs telah menginjak angka 40 (26 gol dan 14 assist), sama dengan raihan Frank Lampard (15), Steven Gerrard (13), serta David Beckham (12) pada saat baru saja menginjak usia 21 tahun. Hal ini jelas membuat Alli langsung disejajarkan dengan para pendahulunya di Inggris tersebut.
“Saya selalu mempercaya Dele untuk apa yang mampu ia berikan pada tim. Ia masih sangat muda dan saya percaya ia mampu terus berkembang dengan langit sebagai batasnya. Memang emosinya masih menjadi salah satu factor yang harus ia perbaiki, namun saya percaya bahwa hal itu diperlukan bagi setiap pemain. Saat ia bermain dan tahu jika kekalahan itu begitu berarti seperti mempertaruhkan hidupnya, maka responnya terhadap permainannya yang berapi-api itu tidak boleh kita hentikan. Kita tidak bisa serta merta menggurui serta menghukumnya. Sulit memang karena saya harus menyayanginya bagaikan seorang anak. Dan saya tahu bahwa kadang kita harus melakukan sesuatu yang tidak kita suka demi kebaikan anak kita,” ujar Pochetinno selaku pelatih utama Spurs yang memberika kepercayaan kepada Alli meski masih berusia muda.
“Ia jelas berada pada jajaran pemain muda terbaik di dunia. Jika bukan yang terbaik, ia jelas merupakan salah satu dari yang terbaik tersebut,” Pochetinno menambahkan.Performa gemilang Alli membuatnya dikategorikan sebagai pemain berkelas dunia (world class player). Namun jelas beban serta ekspektasi tinggi harus menjadi lecutan semangat dan bukan beban bagi Alli.
Hanya saja Robbie Savage berpendapat lain. “Apa yang dibutuhkan bagi seorang pemain untuk pantas dikategorikan sebagai pemain kelas dunia? Bagi saya mereka adalah pemain yang mampu memberikan perbedaan pada pertandingan krusial seperti pertandingan dimana juara Liga dipertaruhkan, pertandingan penting di ajang Eropa, final kejuaraan Liga Champion, atau final Piala Dunia. Yang paling mudah adalah konsistensi mereka dalam pertandingan besar serta penting. Bagi saya Alli menuju ke jalan itu namun perjalanannya masihlah teramat jauh.
Dengan kontraknya yang baru diperpanjang selama 6 tahun di musim lalu, Alli bisa jadi menjadi pemecah rekor transfer Gareth Bale andai ia hengkang ke klub besar lain di masa depan. Dan jika memang benar Alli mampu memenuhi ramalan serta ekspektasi dunia sebagai pemain yang diharapkan maka status “world class player” secara otomatis akan menjadi semat yang terselip setiap namanya diucapkan.
